Tuesday, July 7, 2020

Suspensi Kering


   1)      Definisi Pengertian suspensi kering
a)      FI IV : Suspensi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau yang dikonstitusikan dengan sejumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal.
b)  BPC hal 38 : Suspensi kering (dry powders and granules for reconstitution) adalah campuran serbuk atau granul untuk kemudian direkonstitusi. Bentuk ini digunakan terutama bila stabilitas obat dalam air terbatas.
c)  Diktat praktikum resep: Suatu suspensi yang direkonstitusikan adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang akan didispersikan dengan air pada saat akan digunakan dan dalam USP tertera sebagai “for oral suspension”. Bentuk suspensi ini digunakan terutama untuk obat yang mempunyai stabilitas terbatas di dalam pelarut air, seperti golongan antibiotika.

   2)      Alasan Pembuatan Suspensi Kering
Sejumlah bahan-bahan obat terutama antibiotika tertentu tidak memiliki stabilitas yang cukup dalam larutan berair. Suspensi amoksisilin digunakan pada anak-anak dan harus didinginkan (2-8°C) untuk mempertahankan efektifitas pada saat dilarutkan. Formulasi cair pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang buruk dari pada formulasi padat dan jika kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam waktu 2 minggu untuk menghindari mikroba kontaminasi atau penurunan aktivitas. Biasanya ini merupakan periode yang cukup bagi pasien untuk menghabiskan semua volume obat yang biasa ditulis dalam resep. Campuran bubuk kering mengandung semua komponen formulasi termasuk obat, penambah rasa, pewarna, dapar dan lain-lain kecuali pelarut. Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorbsi, mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam sirup.
   
   3)      Persyaratan Sediaan Suspensi Rekonstitusi (Pharm.Dosage Forms :Disperse System, 1989, Vol 2, hal 318)
a) Campuran serbuk/granul haruslah merupakan campuran yang homogen, sehingga konsentrasi/dosis tetap untuk setiap pemberian obat.
b)    Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara cepat dan sempurna dalam medium pembawa.
c)   Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan dituang oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan serba sama.
d)      Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa, dan aroma yang menarik.

   4)      Untuk suspensi kering yang dibuat dengan cara granulasi memiliki keuntungan sebagai berikut :
a)      Mencegah agregasi campuran serbuk.
b)      Mendapat sifat alir yang baik. Sebagai bahan pengikat kering juga digunakan PVP.

   5)      Pembuatan suspensi kering berlangsung dalam 4 tahapan, yaitu :
a)      Agregasi campuran serbuk dengan penambahan suatu cairan  penggranul.
b)      Pembagian rasa
c)      Pengeringan granulat
d)      Mengayak bagian yng halus sekalian menyiapkan granulat, artinya melonggarkan butiran granulat yang masih melekat bersama-sama dari  proses pengeringan melalui gerakan-gerakan yang hati-hati diatas ayakan.

   6)      Contoh Sediaan Sirup Kering
a)      Amoxicillin
b)      AmoksanSyr
c)      Azithromycin
d)      Claneksi
e)      Cefadroxil
f)       Cefixime

   7)      Alasan antibiotik dipilih bentuk sediaan sirup kering
a)   Bahan aktif amoksisilin didalam air diperkirakan efek antibiotiknya akan terdegradasi dikarenakan cincin beta laktam rusak
b) Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi konvensional
c)  Sediaan suspensi kering lebih ringan sehingga lebih menguntungkan dalam  pendistribusian
d)      Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan sediaan padat
e)      Mengurangi biaya distribusi (ekonomis) karena tidak ada pelarut cair dalam botol.
f)       Baik untuk pasien yang sulit menelan

0 komentar:

Post a Comment