BAB I
PENDAHULUAN
1.
Tujuan percobaan
a.
Menetapkan kadar
paracetamol dengan menggunakan prinsip diazotasi
2.
Landasan teori
Metode ini didasarkan pada reaksi
diazotasi yakni reaksi antara aminaaromatik primer dengan asam nitrit dalam
suasana asam membentukgaram. Titik akhir titrasi diazotasi tercapai apabila
pada penggoresanlarutan yang dititrasi pada pasta kanji iodida atau kertas
kanji iodida akanterbentuk warna biru juga (Ghalib dan Rahman, 2007: 81).
Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang
berdasarkan padareaksi pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu
terbentukdari hasil reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin
aromatisbebas, pada suhu di bawah 15°C dalam senyawa asam. Titrasi
diazotasiberdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus aminaromatis
bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitritini diperoleh
dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam(Harjadi, 2003:
79).Jenis titrasi diazotasi yang cukup sederhana untuk dilakukan dansangat
berguna untuk analisis antibiotik sulfonamida dan anastatik lokalturun asam
benzoat. Titrasi dilakukan dengan menggunakan natrium nitrityang diasamkan,
menyebabkan fungsi amih aromatik primer diubahmenjadi garam diazonium, seperti
pada reaksi sulfasetamina denganasam nitrit (Watson, 2010: 67).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada reaksi diazotasi
(Wunas, 2003:105):
1. Suhu.
Titrasi diazotasi
sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebihkecil dari 15°C karena asam nitrit
yang terbentuk dari reaksi natriumnitrit dengan asam tidak stabil dan mudah
terurai, dan garam diazoniumyang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak
stabil.
2. Kecepatan
reaksi.
Reaksi titrasi
amin aromatis pada reaksi diazotasibarjalan agak lambat, titrasi sebaiknya
dilakukan secra perlahan-lahan,dan reaksi diazotasi dapat dikatalisa dengan
penambahan natrium dankalium bromida sebagai katalisator.
Dalam titrasi redoks ada dua jenis indikator,indikator
khusus yang bereaksi dengan salah satu komponen yangbereaksi, dan indikator
oksidasi reduksi yang sebenarnya tidak tergantungdari salah satu zat, tetapi
hanya pada potensial larutan selamatitrasi.Pemilihan indikator yang cocok
ditentukan oleh kekuatan oksidasititran dan titrat, dengan perkataan lain,
potensial titik ekivalen titrasi tersebut.Bila potensial peralihan indikator tergantung
dari pH, maka jugaharus B.diusahakan agar pH tidak berubah selama titrasi
berlangsung(Marzuki, 2013: 84).
Sudah kita lihat bahwa dalaam titrasi redoks ada dua
jenis indikator,indikator yang kkhusus bereaksi dengan salah satu komponen
yangbereaksi dan indikator oksidasi reduksi yang tidak tergantung dari
salahsatu at tetapi hanya pada potensian larutan selama titrasi. Titrasi
redoksbanyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena berbagai zat organikdan
zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. Namun demikian agartirasi
redoks ini berhasil dengan baik, maka persyaratan berikut harusdipenuhi Harus
tersedia pasangan sistem redoks yang sesuai sehingga terjadi pertukaran
elektron secara stokhiometri, Reaksi redoks harusberjalan cukup cepat dan berlangsung
secara terukur (kesempurnaan99%), Harus tersedia cara penentuan titik akhir
yang sesuai (Marzuki, 2013:93).
Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua macam
indikator, yaitu indikatordalam dan indikator luar.Sebagai indikator dalam
digunakan campuranindikator tropeolin oo dan metilen biru, yang mengalami
perubahan warnadari ungu menjadi biru kehijauan. Sedangkan untuk indikator
luarnyadigunakan kertas kanji iodida. Indikator Dalam, Terdiri dari campuran
5tetes tropeolin 00 0,1% dalam air dan 3 tetes larutan biru metilen 0,1%dalam
air. (Wunas, 2003: 106).
3.
Prinsip percobaan
Pada nitrimetri, penetapan kadar
paracetamol berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer
aromatis bebas yang direaksikan dengan NaNO2 yang diperoleh dari hasil reaksi
antara natrium nitrit dan asam klorida dengan penentuan titik akhir menggunakan
indicator
4.
Pemerian bahan
No |
Nama zat |
Pemerian |
1 |
KMnO4 FI edisi III hal
330 |
Nama
resmi : Kalii Permanganas Nama
lain : Kalium permanganat BM/RM
: 158,03 / KMnO4 Pemerian
: Habrur mengkilap unggu tua
hampir lebur tidak berbau, rasa manis sepat. Kelarutan
: Larut dalam beberapa
bagian air mudah larut dalam air mendidih Khasiat
: Sebagai penitran Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat |
2 |
Paracetamol FI III ed 1979 hal 39 |
Nama
resmi : acetaminopen Nama
lain : asetaminofen BM/RM
: 151,16 / C8H9NO2 Pemerian
: Hablur / serbuk pahit. Tdk berbau, tdk berasa Kelarutan
: larut dlm 70bag air Khasiat
: antipiretikum Penyimpanan
: dalam wadah tertutup baik |
3 |
Asam oksalat FI III ed 1979 |
Nama
resmi : asam oksalat Nama
lain : asam oksalat BM/RM
: 126,07 Pemerian
: hablur dan tdk berwarna Kelarutan
: larut dlm air Khasiat
: zat Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat |
4 |
H2SO4 FI edisi III hal 58 |
Nama
resmi : Acidum Sulfuricum Nama
lain : Asam Sulfat BM/RM
: 98.07 / H2SO4 Pemerian
: Cairan kental, seperti minyak, kloroform. Tidak berwarna jika
ditambahkan air menimbulkan
panas Kelarutan
: Khasiat
: zat tambahan Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat |
5 |
NaNo2 FI III ed 1979 hal 714 |
Nama
resmi : Natrii Nitrit Nama
lain : Natrium Nitrit BM/RM
: 69,00 / NaNO2 Pemerian
: Hablur tidak berwarna, berasap Kelarutan
: - Khasiat
: zat tambahan Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat |
6 |
HCl FI III ed 1979 hal 649 |
Nama
resmi : acidum hydrochoridum Nama
lain : asam klorida BM/RM
: HCl / 36,46 Pemerian
: Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang Kelarutan
: Khasiat
: pemberi asam Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat |
7 |
KBr FI III ed 1979 hal 328 |
Nama
resmi : Kalii bromidum Nama
lain : Kalium bromidum BM/RM
: KBr / 119,01 Pemerian
: hablur tidak berwarna, buram atau transparan, tidak berbau, rasa asin, agak
pahit Kelarutan
: Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air, juga dalam lebih kurang 200 bagian
etanol (95%)p Khasiat
: sebagai katalisator Penyimpanan
: dalam wadah tertutup rapat |
METODOLOGI
1. Bahan dan alat
No
|
Alat |
Bahan |
1 |
Buret
50Ml |
Larutan H2SO4 1:5 |
2 |
Statif
dan klem |
Larutan KMnO4 0,1N |
3 |
Labu
Erlenmeyer |
Tablet Paracetamol |
4 |
Beaker
glass |
Larutan Asam oksalat 0,1N |
5 |
Gelas
ukur |
Larutan H2SO4 2N |
6 |
Labu |
Larutan NaNo2 0,1M |
7 |
Spatel
logam |
Larutan HCl 25% |
8 |
Kertas
perkamen |
KBr |
9 |
Pipet
volume |
Indicator Tropaolin |
10 |
Filler
|
Indicator Methylen Blue |
No.
|
Nama
Zat |
Sumber
dan Perhitungan |
Prosedur
|
1 |
Larutan H2SO4 1:5 2L |
FI
IV ed. 1995 Hal 1213 1:5 Aqua
dest : H2SO4 333,33mL
: 1666,66mL |
(a) Siapkan
alat dan bahan (b) Ambil
zat sebanyak 333,33mL lalu masukan ke
dalam labu ukur 1L (c) Tambahkan
aquadest 1666,66mL kocok ad larut (d) Tambahkan
aquadest sampai batas, kocok ad homogeny |
2 |
Larutan KMnO4 0,1N 6L |
FI
IV ed. 1995 Hal 1216 Larutkan ±3,4g kalium permanganate P dlm 1000mL didihkan selama ±15menit tutup labu, diamkan 2 hari lalu saring
6L= 6000mL/1000mL x 3,4g
=20,4g(u/6L) |
(a) Siapkan
alat dan bahan (b) timbang
zat sebanyak 6.8g lalu masukan ke dalam labu ukur 2L (c) tambahkan
aquadest 500ml kocok ad larut (d) tambahkan
aqua dest sampai batas, kocok ad homogeny (e) panaskan
selama 15menit lalu diamkan selama 2 hari lalu saring. |
3 |
Larutan Asam oksalat 0,1N 1L |
FI
IV ed. 1995 Hal 1214 Larutkan
6,3g asam oksalat P dalam aquadest 1000mL N=W/Mr
x 1000/v x equivalen 0,1=W/126,07
x 1000/1000 x 2 W=(0,1
x 126,07)/2 W=6,3035g |
(a) Siapkan
alat dan bahan (b) Timbang
zat sebanyak 6,3035g lalu masukan ke
dalam labu ukur 1L (c) Tambahkan
aquadest 500ml kocok ad larut (d) Tambahkan
aquadest sampai batas, kocok ad homogeny |
4 |
Larutan H2SO4 2N |
FI
IV ed. 1995 Hal 1213 Tambahkan hati hati dengan pengadukan 30Ml asam sulfat P ±1020mL aquadest. Biarkan dingin 2N/1N x 30mL=60mL 1000mL/1020mL
x 120mL =58,82mL |
(a) Siapkan
alat dan bahan (b) Ambil
zat sebanyak 58,82mL lalu masukan ke
dalam labu ukur 1L (c) Tambahkan
aquadest 500ml kocok ad larut (d) Tambahkan
aquadest sampai batas, kocok ad homogeny |
5 |
Larutan NaNo2 0,1M 2L |
FI
IV ed. 1995 Hal 1312 Timbang
7,3 gram natrium nitrit, larutkan dengan air secukupnya sampai diperoleh Volume
1 liter 2
x 7,3gram = 14,6gram |
a)
Siapkan alat dan bahan b)
Ambil zat sebanyak 14,6g lalu masukan ke dalam labu ukur 2L c)
Tambahkan aquadest ad 2000ml kocok
ad larut d)
Tambahkan aquadest sampai batas,
kocok ad homogeny |
6 |
Larutan HCl 25% 2L |
HCl=25/100
x2000=500mL Aqua Dest =75/100 x2000=1500mL |
a) Siapkan
alat dan bahan b)
Ambil zat sebanyak 500mL lalu masukan ke dalam labu ukur 2L c)
Tambahkan aquadest 1500ml kocok ad
larut d)
Tambahkan aquadest sampai batas,
kocok ad homogeny |
7 |
Indicator Tropaolin |
Vogel
hal 283 Tropaolin
O + Tropaolin OO 1gram 1L=50ml/1000mlx
1g = 50mg |
a) Siapkan
alat dan bahan b)
Ambil zat sebanyak 50mg lalu masukan ke dalam labu ukur 1L c)
Tambahkan aquadest sampai batas,
kocok ad homogeny |
8 |
Indicator Methylen Blue |
FI
IV ed 1995 Hal 1140 125mg blue metilen p = 100ml etanol 1000/100
x125=1250mg |
a) Siapkan
alat dan bahan b)
Ambil zat sebanyak 1250mg lalu masukan ke dalam labu ukur 1L c)
Tambahkan aquadest sampai batas,
kocok ad homogeny |
|
Asam
Oksalat |
W0
(kertas Kososng) |
0,3880g |
W1
(KK+zat seharusnya) |
6,6915g |
W2
(kk+zat yang tertimbang) |
6,6929g |
W3
(kk+sisa) |
0.3921g |
W4
(sampel yang dimasukan) |
6,3008g |
No. |
Berat |
No |
Berat |
No |
Berat |
No |
Berat |
No |
Berat |
1 |
731mg |
5 |
744mg |
9 |
713mg |
13 |
726mg |
17 |
723mg |
2 |
677mg |
6 |
731mg |
10 |
677mg |
14 |
716mg |
18 |
718mg |
3 |
708mg |
7 |
751mg |
11 |
714mg |
15 |
706mg |
19 |
729mg |
4 |
645mg |
8 |
724mg |
12 |
675mg |
16 |
738mg |
20 |
732mg |
Br=14178/20=708,9mg
W=Br/Bi x WT
=708,9mg/500mg x 100mg=141,78mg
|
Sampel 1 |
Sampel 2 |
Sampel 3 |
W0 (kertas Kososng) |
98,87mg |
99,13mg |
97,98mg |
W1 (KK+zat seharusnya) |
240,65mg |
240,91mg |
239,76mg |
W2 (kk+zat yang tertimbang) |
241,12mg |
241,32mg |
240,09mg |
W3 (kk+sisa) |
99,11mg |
99,23mg |
98,01mg |
W4 (sampel yang dimasukan) |
142,01mg |
142,09mg |
142,08mg |
a. Pembakuan KMnO4
b. Pembakuan NaNO2
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. Pembakuan KMnO4
Replikasi
|
Bobot
penimbangan |
Volume
titran |
Perubahan
warna |
Paraf
dosen |
1 |
10ml
|
9,1ml |
Merah
muda |
|
2 |
10ml |
9,6ml |
Merah
muda |
|
3 |
10ml |
9,8ml |
Merah
muda |
|
N
H2C2O4=W/Mr x 1000/v x equivalen
N
H2C2O4= 6,3008g/126,07 x 1000/1000 x 2
N
H2C2O4=0,0990N
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x 9,1ml = 0,0990N x 10 ml
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x 9,6ml = 0,0990N x 10 ml
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x 9,8ml = 0,0990N x 10 ml
N
KMnO4 rata rata=(0,1088N+0,1031N+0,1010N)/3=0,1043N
Replikasi
|
Bobot
penimbangan |
Volume
titran |
Perubahan
warna |
Paraf
dosen |
1 |
10,0ml
|
10,5ml |
Hingga
tdk berwarna |
|
2 |
10,0ml |
11ml |
Hingga
tdk berwarna |
|
3 |
10,0ml |
10,8ml |
Hingga
tdk berwarna |
|
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2 x 5ml = 0,1043 x 10 ml x 1/2
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2x 5,4ml = 0,1043 x 10 ml x 1/2
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2x 5,2ml = 0,1043 x 10 ml x 1/2
N
NaNO2 rata rata=(0,1043N+0,0965N+0,1002N)/3=0,1003N
Br=14178/20=708,9mg
W=Br/Bi x WT
=708,9mg/500mg x 100mg=141,78mg
Replikasi |
Bobot
penimbangan |
Volume
titran |
Perubahan
warna |
Paraf
dosen |
1 |
142,01mg |
10,2mL |
ungu→biru |
|
2 |
142,09mg |
9,5mL |
ungu→biru |
|
3 |
142,08mg |
9,7mL |
ungu→biru |
|
kadar
I %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1
x berat sampel(mg) )
%=((0,1003N x 10,2mL ) x
15,116mg x 100%)/(0,1 x 142,01mg)
%=108,89%
kadar
II %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1
x berat sampel(mg) )
%=((0,0985 x 9,5 ) x
15,116mg x 100%)/(0,1 x 100,2mg)
%=101,36%
kadar
III %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1
x berat sampel(mg) )
%=((0,0985 x 9,7 ) x 15,116
x 100%)/(0,1 x 100,5mg)
%=103,50%
kadar
rata rata=(108,89%+101,36%+103,50%)/3=104,58%
PEMBAHASAN
Pada pratikum ini dilakukan kadar paracetamol menggunakan metode nitriometri yaitu dengan menimbang setara dengan 100mg paracetamol. Lalu larutkan ke dalam 75mL aquadest. Tambahkan 20mL asam sulfat 25% dan 1g KBr. Selanjutnya tambahkan 3gtt indikator tropaolin 0,1% dan 5gtt indikator methylen blue 0,1%. Titrasi dengan lar. NaNO2 hingga warna ungu menjadi biru. Catat dan hitung konsentrasinya
Alasan penambahan indikator tropeolin OO dan metilen biru karena fungsi indikator dalam proses titrasi adalah untuk menentukan titik ekivalen ketika dua larutan telah mencapai netralisasi. Tropeolin OO merupakan indikator asam basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi adanya kelebihan asam nitrit. Sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga terjadiperubahan dari ungu ke biru hijau, indikator ini ditambahkan karena titik akhir dari indikator tropeolin OO transparan sehingga ditambahkan pengkontras warna.
Adapun hasil yang diperoleh pada pratikum ini pada percobaan 1 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 10,2ml dan %kadar adalah 108,89%. Percobaan 2 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 9,5ml dan %kadar adalah 101,36%. Percobaan 3 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 9,7ml dan %kadar adalah 103,50% . Menurut literaturrange persen kadar dari tablet paracetamol adalah tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%. Darihasil, persen rata rata kadarnya yaitu 104,58% sesuai dengan literatur.
KESIMPULAN
2. Kadar/Normalitas dari NaNO2 adalah 0,1003N
3. Kadar rata rata dari Tablet Paracetamol adalah 104,58% (Memenuhi standar FI III) yakni tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%
0 komentar:
Post a Comment