Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama),
serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut
dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan
zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom,
maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya
(solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut
(solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan =
pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka
pelarutnya adalah volume terbesar.
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan
panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan
energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.
b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari
lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi
potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3,
yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang
mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat
larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel - partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan
yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan
solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat
habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh
terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)
yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat
lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh
terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat
jenuh (mengendap)
Sediaan yang termasuk larutan
1) Collutaria adalah larutan pekat dalam air yang
mengandung bahan deodorant, antiseptika, anestetika
local atau astrigen. Disimpan dalam botol putih, bermulut kecil. Etiket harus
ditulis : tidak boleh ditelan. Untuk cuci mulut dan disebut pula cara
pengencerannya
2) Collyria adalah sediaan berupa steril, jernih, bebas
partikel asing, isotonis dan digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkan
larutan dapar dan pengawet.
3) Elixir adalah sediaan berupa larutan obat dengan zat
tambahan seperti gula, zat pengawet, zat warna dan zat pengaroma. Sebagai
pelarut utama digunakan alcohol 90 % dan dapat ditambahkan gliserol,
propilenglikol dan sorbitol. Karena elixir bersifat hidroalkohol maka dapat
menjaga obat baik yang larut dalam air dan etanol.
4) Gargarisma ialah sediaan berupa larutan. Umumnya pekat
dan bila digunakan diencerkan dulu. Gargarisma digunakan sebagai pencegah
ataupengobatan infeksi tenggorokan.
5) Potiones adalah cairan yang berupa cairan untuk
diminum, dibuat sedemikian rupa hingga dapat digunakan sebagai dosis tunggal
dalam volume yang besar umunya, 50ml
6) Sirupi adalah larutan pekat dari gula yang ditambahkan
obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis.
7) Mixtura dan solution tidak ada perbedaan yang prinsip
dalam pengerjaan, hanya dikatakan larutan (solution) apabila zat yang terlarut
hanya satu atau disebut mixture apabila
zat yang terlarut adalah banyak. Contoh Solutio Citratis Magnesici dan Mixtura
Bromoteru.
8) Tetes telinga adalah cairan yang dibuat untuk
digunakan membersihkan telinga atau melunakkan secret telinga sehingga mudah
dikeluarkan.
9) Larutan cuci hidung adalah cairan yang dibuat dalam
jumlah yang banyak untuk digunakan membersihkan hidung
Dalam melarutkan suatu zat biasanya melewati
kelarutannya atau zat tersebut sukar larut dalam pelarut maka diperlukan
penambah kelarutan yang dikenal dengan nama kosolven. Kosolven yang biasa digunakan adalah gliserin,
propilenglikol dan sorbitol.
Keuntungan bentuk sediaan larutan
1) Merupakan campuran homogen
2) Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatannya.
3) Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer,
sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan.
4) Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat
terabsorpsi.
5) Mudah diberi pemanis, pengaroma dan warna dan hal ini
cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.
6) Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan.
d.
Kerugian bentuk sediaan larutan
1)
Volume
bentuk larutan lebih besar
2)
Ada
obat yang tidak stabil dalam bentuk larutan.
3)
Ada
obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan
e.
Cara
pembuatan larutan
1) Zat-zat yang mudah larut, dilarutkan dalam botol.
2) Zat-zat yang sukar larut dilarutkan dengan pemanasan.
3) Masukkan
zat padat yang akan dilarutkan dalam Erlenmeyer, setelah itu dimasukkan zat pelarutnya,
dipanasi diatas tangas air atau api bebas dengan digoyang-goyang sampai larut.
4) Untuk
zat yang akan terbentuk hidrat maka air dimasukkan dulu dalam Erlenmeyer agar
tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya. Zat-zat tersebut
adalah Glucosum, Borax dan Natrii Bromidum.
5) Untuk
zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan
dan dilarutkan secara dingin. Contohnya Natrii Bicarbonas, Chloralihydras dsb
6) Zat-zat
yang mudah menguap bila dipanasi, dilarutkan dalam botol tertutup dan
dipanaskan dengan suhu serendah-rendahnya sambil digoyang-goyangkan. Cotohnya
Camphora, Thymolum. Acidum Benzoicum dan Asam salisilat.
7)
Obat-obat
keras harus dilarutkan tersendiri untuk menyakinkan terlarutnya semua.
8) Pemanasan
hanya dilakukan untuk mempercepat kelarutan bukannya untuk membantu kelarutan,
karena bila suhunya telah dingin maka zat terlarut dapat mengendap.
9) Cairan
yang diserahkan harus jernih sehingga bila terdapat kotoran hendaknya disaring
terlebih dahulu. Untuk larutan obat minum penyaringan dilakukan dengan
menggunakan kapas hidrofil sedangkan untuk cuci mata atau tetes mata digunakan
kertas saring yang cocok
Persen dinyatakan dengan 4 cara sebagai berikut yaitu
:
1)
b/b%
adalah persen bobot per bobot, yaitu jumlah g zat dalam 100 g bahan atau hasil
akhir (larutan atau campuran).
2) b/v%
adalah persen bobot per volume, yaitu jumlah g zat dalam 100 ml bahan atau
hasil akhir (air atau pelrut lain).
3) v/v%
adalah persen volume per volume yaitu jumlah ml zat dalam 100 ml bahan atau
hasil akhir (larutan).
4) v/b%
adalah persen volume per bobot. Yaitu jumlah ml zat dalam 100 g bahan atau
hasil akhir.
g.
Istilah
kelarutan
1)
Sangat
mudah larut = kurang dari 1
2)
Mudah
larut = 1 sampai 10
3)
Larut = 10 sampai 30
4)
Agak
sukar larut = 30 sampai 100
5)
Sukar
larut = 100 sampai 1000
6)
Sangat sukar
larut = 1000 sampai 10.000
7)
Praktis tidak
larut = lebih dari 10.000
h.
Aturan
pemakaian obat dalam bentuk sediaan larutan
Untuk obat berbentuk sirup, pasien dapat
langsung mengkonsumsi obat tersebut tanpa harus di kocok terlebih dahulu.
Karena syrup ini dapat dengan mudah di adsorbsi dalam tubuh. Terkecuali untuik
obat syrup yang berupa suspensi yang haruslah di kocok terlebih dahulu. Obat yang berbentuk larutan syrup ini
sebaiknya jangan disimpan sampai berbulan-bulan apabila kemasan telah terbuka
karena akan menyebabkan kerusakan pada obat tersebut.
0 komentar:
Post a Comment