Thursday, July 30, 2020

BAB I
PENDAHULUAN
 
1.      Tujuan percobaan
a.       Menetapkan kadar paracetamol dengan menggunakan prinsip diazotasi
 
2.      Landasan teori
            Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara aminaaromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentukgaram. Titik akhir titrasi diazotasi tercapai apabila pada penggoresanlarutan yang dititrasi pada pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida akanterbentuk warna biru juga (Ghalib dan Rahman, 2007: 81).
Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan padareaksi pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu terbentukdari hasil reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin aromatisbebas, pada suhu di bawah 15°C dalam senyawa asam. Titrasi diazotasiberdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus aminaromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitritini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam(Harjadi, 2003: 79).Jenis titrasi diazotasi yang cukup sederhana untuk dilakukan dansangat berguna untuk analisis antibiotik sulfonamida dan anastatik lokalturun asam benzoat. Titrasi dilakukan dengan menggunakan natrium nitrityang diasamkan, menyebabkan fungsi amih aromatik primer diubahmenjadi garam diazonium, seperti pada reaksi sulfasetamina denganasam nitrit (Watson, 2010: 67). 
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada reaksi diazotasi (Wunas, 2003:105):
1.      Suhu.
Titrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebihkecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natriumnitrit dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazoniumyang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak stabil.
2.      Kecepatan reaksi.
Reaksi titrasi amin aromatis pada reaksi diazotasibarjalan agak lambat, titrasi sebaiknya dilakukan secra perlahan-lahan,dan reaksi diazotasi dapat dikatalisa dengan penambahan natrium dankalium bromida sebagai katalisator.
Dalam titrasi redoks ada dua jenis indikator,indikator khusus yang bereaksi dengan salah satu komponen yangbereaksi, dan indikator oksidasi reduksi yang sebenarnya tidak tergantungdari salah satu zat, tetapi hanya pada potensial larutan selamatitrasi.Pemilihan indikator yang cocok ditentukan oleh kekuatan oksidasititran dan titrat, dengan perkataan lain, potensial titik ekivalen titrasi tersebut.Bila potensial peralihan indikator tergantung dari pH, maka jugaharus B.diusahakan agar pH tidak berubah selama titrasi berlangsung(Marzuki, 2013: 84).
Sudah kita lihat bahwa dalaam titrasi redoks ada dua jenis indikator,indikator yang kkhusus bereaksi dengan salah satu komponen yangbereaksi dan indikator oksidasi reduksi yang tidak tergantung dari salahsatu at tetapi hanya pada potensian larutan selama titrasi. Titrasi redoksbanyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena berbagai zat organikdan zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. Namun demikian agartirasi redoks ini berhasil dengan baik, maka persyaratan berikut harusdipenuhi Harus tersedia pasangan sistem redoks yang sesuai sehingga terjadi pertukaran elektron secara stokhiometri, Reaksi redoks harusberjalan cukup cepat dan berlangsung secara terukur (kesempurnaan99%), Harus tersedia cara penentuan titik akhir yang sesuai (Marzuki, 2013:93).
Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua macam indikator, yaitu indikatordalam dan indikator luar.Sebagai indikator dalam digunakan campuranindikator tropeolin oo dan metilen biru, yang mengalami perubahan warnadari ungu menjadi biru kehijauan. Sedangkan untuk indikator luarnyadigunakan kertas kanji iodida. Indikator Dalam, Terdiri dari campuran 5tetes tropeolin 00 0,1% dalam air dan 3 tetes larutan biru metilen 0,1%dalam air. (Wunas, 2003: 106).
 
3.      Prinsip percobaan
            Pada nitrimetri, penetapan kadar paracetamol berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer aromatis bebas yang direaksikan dengan NaNO2 yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit dan asam klorida dengan penentuan titik akhir menggunakan indicator
 
4.      Pemerian bahan

No

Nama zat

Pemerian

1

KMnO4

FI edisi III  hal  330

Nama resmi : Kalii Permanganas

Nama lain : Kalium permanganat

BM/RM : 158,03 / KMnO4

Pemerian : Habrur  mengkilap  unggu tua  hampir lebur tidak berbau, rasa manis sepat.

Kelarutan : Larut  dalam  beberapa  bagian   air mudah larut  dalam air mendidih

Khasiat : Sebagai penitran

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2

Paracetamol

FI III ed 1979 hal 39

Nama resmi : acetaminopen

Nama lain : asetaminofen

BM/RM : 151,16 / C8H9NO2

Pemerian : Hablur / serbuk pahit. Tdk berbau, tdk berasa

Kelarutan : larut dlm 70bag air

Khasiat : antipiretikum

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

3

Asam oksalat

FI III ed 1979

Nama resmi : asam oksalat

Nama lain : asam oksalat

BM/RM : 126,07

Pemerian : hablur dan tdk berwarna

Kelarutan : larut dlm air

Khasiat : zat

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

4

H2SO4

FI edisi III hal 58

Nama resmi : Acidum  Sulfuricum

Nama lain : Asam Sulfat

BM/RM : 98.07 / H2SO4

Pemerian : Cairan kental, seperti minyak, kloroform. Tidak berwarna  jika   ditambahkan air  menimbulkan panas   

Kelarutan :

Khasiat : zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

5

NaNo2

FI III ed 1979 hal 714

Nama resmi : Natrii Nitrit

Nama lain : Natrium Nitrit

BM/RM : 69,00 / NaNO2

Pemerian : Hablur tidak berwarna, berasap

Kelarutan : -

Khasiat : zat tambahan

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

6

HCl

FI III ed 1979 hal 649

Nama resmi : acidum hydrochoridum

Nama lain : asam klorida

BM/RM : HCl / 36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang

Kelarutan :

Khasiat : pemberi asam

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

7

KBr

FI III ed 1979 hal 328

Nama resmi : Kalii bromidum

Nama lain : Kalium bromidum

BM/RM : KBr / 119,01

Pemerian : hablur tidak berwarna, buram atau transparan, tidak berbau, rasa asin, agak pahit

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air, juga dalam lebih kurang 200 bagian etanol (95%)p

Khasiat : sebagai katalisator

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

 
 

BAB II
METODOLOGI
1.      Bahan dan alat

No

Alat

Bahan

1

Buret 50Ml

Larutan H2SO4 1:5

2

Statif dan klem

Larutan KMnO4 0,1N

3

Labu Erlenmeyer

Tablet Paracetamol

4

Beaker glass

Larutan Asam oksalat 0,1N

5

Gelas ukur

Larutan H2SO4 2N

6

Labu

Larutan NaNo2 0,1M

7

Spatel logam

Larutan HCl 25%

8

Kertas perkamen

KBr

9

Pipet volume

Indicator Tropaolin

10

Filler

Indicator Methylen Blue

 
2.      Perhitungan dan pembuatan reagen

No.

Nama Zat

Sumber dan Perhitungan

Prosedur

1

Larutan H2SO4 1:5

2L

FI IV ed. 1995 Hal 1213

1:5

Aqua dest : H2SO4

333,33mL : 1666,66mL

(a)      Siapkan alat dan bahan

(b)     Ambil zat sebanyak  333,33mL lalu masukan ke dalam labu ukur 1L

(c)      Tambahkan aquadest 1666,66mL kocok ad larut

(d)     Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

2

Larutan KMnO4 0,1N 6L

FI IV ed. 1995 Hal 1216

Larutkan ±3,4g kalium permanganate P dlm 1000mL didihkan selama ±15menit tutup labu, diamkan 2 hari lalu saring

6L=  6000mL/1000mL x 3,4g

=20,4g(u/6L)

 

(a)   Siapkan alat dan bahan

(b)   timbang zat sebanyak 6.8g lalu masukan ke dalam labu ukur 2L

(c)   tambahkan aquadest 500ml kocok ad larut

(d)   tambahkan aqua dest sampai batas, kocok ad homogeny

(e)   panaskan selama 15menit lalu diamkan selama 2 hari lalu saring.

3

Larutan Asam oksalat 0,1N 1L

FI IV ed. 1995 Hal 1214

Larutkan 6,3g asam oksalat P dalam aquadest 1000mL

N=W/Mr x 1000/v x equivalen

0,1=W/126,07 x 1000/1000 x 2

W=(0,1 x 126,07)/2

W=6,3035g


(a)      Siapkan alat dan bahan

(b)      Timbang zat sebanyak  6,3035g lalu masukan ke dalam labu ukur 1L

(c)      Tambahkan aquadest 500ml kocok ad larut

(d)      Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

4

Larutan H2SO4 2N

FI IV ed. 1995 Hal 1213

Tambahkan hati hati dengan pengadukan 30Ml asam sulfat P ±1020mL aquadest. Biarkan dingin

  2N/1N x 30mL=60mL

1000mL/1020mL x 120mL

=58,82mL

(a)   Siapkan alat dan bahan

(b)     Ambil zat sebanyak  58,82mL lalu masukan ke dalam labu ukur 1L

(c)      Tambahkan aquadest 500ml kocok ad larut

(d)     Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

5

Larutan NaNo2 0,1M

2L

FI IV ed. 1995 Hal 1312

Timbang 7,3 gram natrium nitrit, larutkan dengan air secukupnya sampai diperoleh Volume 1 liter

2 x 7,3gram = 14,6gram

a)        Siapkan alat dan bahan

b)        Ambil zat sebanyak  14,6g lalu masukan ke dalam labu ukur 2L

c)        Tambahkan aquadest ad 2000ml kocok ad larut

d)        Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

6

Larutan HCl 25%

2L

HCl=25/100 x2000=500mL

Aqua Dest    =75/100 x2000=1500mL

a)      Siapkan alat dan bahan

b)        Ambil zat sebanyak  500mL lalu masukan ke dalam labu ukur 2L

c)        Tambahkan aquadest 1500ml kocok ad larut

d)        Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

7

Indicator Tropaolin

Vogel hal 283

Tropaolin O + Tropaolin OO 1gram

1L=50ml/1000mlx 1g = 50mg

a)      Siapkan alat dan bahan

b)        Ambil zat sebanyak  50mg lalu masukan ke dalam labu ukur 1L

c)        Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

8

Indicator Methylen Blue

FI IV ed 1995 Hal 1140

125mg blue metilen p = 100ml etanol

1000/100 x125=1250mg

 

a)      Siapkan alat dan bahan

b)        Ambil zat sebanyak  1250mg lalu masukan ke dalam labu ukur 1L

c)        Tambahkan aquadest sampai batas, kocok ad homogeny

 
3.      Penimbangan
 
Penimbangan Asam Oksalat

 

Asam Oksalat

W0 (kertas Kososng)

0,3880g

W1 (KK+zat seharusnya)

6,6915g

W2 (kk+zat yang tertimbang)

6,6929g

W3 (kk+sisa)

0.3921g

W4 (sampel yang dimasukan)

6,3008g

 
Penimbangan Tablet Paracetamol 500mg

No.

Berat

No

Berat

No

Berat

No

Berat

No

Berat

1

731mg

5

744mg

9

713mg

13

726mg

17

723mg

2

677mg

6

731mg

10

677mg

14

716mg

18

718mg

3

708mg

7

751mg

11

714mg

15

706mg

19

729mg

4

645mg

8

724mg

12

675mg

16

738mg

20

732mg

 

Br=14178/20=708,9mg

W=Br/Bi x WT

=708,9mg/500mg  x 100mg=141,78mg


 

 

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

W0 (kertas Kososng)

98,87mg

99,13mg

97,98mg

W1 (KK+zat seharusnya)

240,65mg

240,91mg

239,76mg

W2 (kk+zat yang tertimbang)

241,12mg

241,32mg

240,09mg

W3 (kk+sisa)

99,11mg

99,23mg

98,01mg

W4 (sampel yang dimasukan)

142,01mg

142,09mg

142,08mg

 
                               kk                     k     k 4.      Prosedur percobaan
a.       Pembakuan KMnO4
 

b.      Pembakuan NaNO2
 
 
 
c.       Penetapan Kadar Paracetamol
 

BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1.      Pembakuan KMnO4

Replikasi

Bobot penimbangan

Volume titran

Perubahan warna

Paraf dosen

1

10ml

9,1ml

Merah muda

 

2

10ml

9,6ml

Merah muda

 

3

10ml

9,8ml

Merah muda

 

Perhitungan     :
 
Normalitas Asam Oksalat

N H2C2O4=W/Mr x 1000/v x equivalen

N H2C2O4=  6,3008g/126,07 x 1000/1000 x 2

N H2C2O4=0,0990N


Replikasi 1
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x  9,1ml  = 0,0990N x 10 ml
N KMnO4 = 0,1088N
 
Replikasi 2
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x 9,6ml  = 0,0990N x 10 ml
N KMnO4 = 0,1031N
 
Replikasi 3
N KMnO4 x V KMnO4 = N H2C2O4 x V H2C2O4
N KMnO4 x  9,8ml  = 0,0990N x 10 ml
N KMnO4 = 0,1010N
 

N KMnO4 rata rata=(0,1088N+0,1031N+0,1010N)/3=0,1043N

 
2.      Pembakuan NaNO2

Replikasi

Bobot penimbangan

Volume titran

Perubahan warna

Paraf dosen

1

10,0ml

10,5ml

Hingga tdk berwarna

 

2

10,0ml

11ml

Hingga tdk berwarna

 

3

10,0ml

10,8ml

Hingga tdk berwarna

 

 
Perhitungan     :
 
Replikasi 1
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2 x  5ml  = 0,1043 x 10 ml x 1/2
N NaNO2 = 0,1043N
 
 
Replikasi 2
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2x 5,4ml  = 0,1043 x 10 ml x 1/2
N NaNO2 = 0,0965N
 
Replikasi 3
N NaNO2 x V NaNO2 = N KMnO4 x V KMnO4
N NaNO2x 5,2ml  = 0,1043  x 10 ml x 1/2
N NaNO2 = 0,1002N
 

N NaNO2 rata rata=(0,1043N+0,0965N+0,1002N)/3=0,1003N

 
3.      Perhitungan Tablet
 

Br=14178/20=708,9mg

W=Br/Bi x WT

=708,9mg/500mg  x 100mg=141,78mg



 
4.      Penetapan kadar paracetamol

Replikasi

Bobot penimbangan

Volume titran

Perubahan warna

Paraf dosen

1

142,01mg

10,2mL

ungu→biru

 

2

142,09mg

9,5mL

ungu→biru

 

3

142,08mg

9,7mL

ungu→biru

 

 
Perhitungan :

kadar I     %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1 x berat sampel(mg) )

                    %=((0,1003N x 10,2mL ) x 15,116mg x 100%)/(0,1 x 142,01mg)

                     %=108,89%

 

kadar II    %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1 x berat sampel(mg) )

                    %=((0,0985 x 9,5 ) x 15,116mg x 100%)/(0,1 x 100,2mg)

                     %=101,36%

 

kadar III  %=((N.V)NaNO2 x 15,116 x 100%)/(0,1 x berat sampel(mg) )

                    %=((0,0985 x 9,7 ) x 15,116 x 100%)/(0,1 x 100,5mg)

                     %=103,50%

 

kadar rata rata=(108,89%+101,36%+103,50%)/3=104,58%



 
 
BAB IV
PEMBAHASAN
 
Titrasi nitrimetri didasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebeas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitritdengan suatu asam. Garam diazonium itu terbentuk dari hasil reaksiantara senyawa yang mengandung gugus amin aromatis bebas, padasuhu di bawah 15°C dalam senyawa asam
Pada pratikum ini dilakukan kadar paracetamol menggunakan metode nitriometri yaitu dengan menimbang setara dengan 100mg paracetamol. Lalu larutkan ke dalam 75mL aquadest. Tambahkan 20mL asam sulfat 25% dan 1g KBr. Selanjutnya tambahkan 3gtt indikator tropaolin 0,1% dan 5gtt indikator methylen blue 0,1%. Titrasi dengan lar. NaNO2 hingga warna ungu menjadi biru. Catat dan hitung konsentrasinya
Alasan penambahan indikator tropeolin OO dan metilen biru karena fungsi indikator dalam proses titrasi adalah untuk menentukan titik ekivalen ketika dua larutan telah mencapai netralisasi. Tropeolin OO merupakan indikator asam basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi adanya kelebihan asam nitrit. Sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga terjadiperubahan dari ungu ke biru hijau, indikator ini ditambahkan karena titik akhir dari indikator tropeolin OO transparan sehingga ditambahkan pengkontras warna.
Adapun hasil yang diperoleh pada pratikum ini pada percobaan 1 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 10,2ml dan %kadar adalah  108,89%. Percobaan 2 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 9,5ml dan %kadar adalah 101,36%. Percobaan 3 penentuan kadar paracetamol yaitu volume titrannya 9,7ml dan %kadar adalah 103,50% . Menurut literaturrange persen kadar dari tablet paracetamol adalah tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%. Darihasil, persen rata rata kadarnya yaitu 104,58% sesuai dengan literatur.
 
 
BAB V
KESIMPULAN
 
1.   Kadar/Normalitas dari KMnO4 adalah 0,1043N
2.   Kadar/Normalitas dari NaNO2 adalah 0,1003N
3.   Kadar rata rata dari Tablet Paracetamol adalah 104,58% (Memenuhi standar FI III) yakni tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%