Resume
Jurnal “Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol Dengan
Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Dan Iodometri”
1.
Pendahaluan
Vitamin
C (Taylor, 1993) adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan
dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan,
termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh
radiasi. Penelitian yang saya lakukan sebelumnya yaitu membandingkan kadar
vitamin C pada 6 jenis mangga, yaitu mangga arumanis, golek, telur, dodol,
kweni, dan mangga madu. Hasilnya mangga dodol merupakan mangga yang paling
banyak mengandung vitamin C, sedangkan mangga kweni paling sedikit mengandung vitamin
C.
Ada
beberapa metode yang dikembangkan untuk penentuan kadar vitamin C diantaranya
adalah metode spektrofotometri UV-Vis dan metode iodimetri. Metode
spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran dengan spektrum
yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih dahulu. Karena perangkat lunaknya
mudah digunakan untuk instrumentasi analisis dan mikrokomputer,
spektrofotometri banyak digunakan di berbagai bidang analisis kimia terutama
farmasi. Sedangkan metode iodimetri merupakan metode yang sederhana dan mudah
diterapkan dalam suatu penelitian (Munson, 1991).
2.
Alat
dan Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Spektrofotometer UV-Vis
|
asam askorbat
|
2
|
alat-alat gelas
|
KIO3
|
3
|
timbangan analitik
|
Na2S2O3
|
4
|
corong pendek
|
I2
|
5
|
Buret
|
H2SO4
|
6
|
Blender
|
larutan amilum
|
7
|
alumunium foil
|
Aquabides
|
8
|
kertas saring
|
buah mangga dodol masak yang terdapat
di pasaran kota Manado
|
3.
Prosedur
Kerja
a.
Prosedur
Spektrofotometri UVVis
Pembuatan
Larutan Induk Vitamin C 100 ppm
Penentuan
Panjang Gelombang Maksimum Larutan Vitamin C
Pembuatan
Kurva Kalibrasi
Penentuan
Kadar Sampel
b.
Prosedur
Kerja Iodimetri
Tabel
Pembuatan Larutan
No
|
Nama zat
|
Bahan
|
1
|
KIO3 0,1
|
0,3567g kristal KIO3 → ad 100mL
Aquadest
|
2
|
Iodium 0,1N
|
2,5 g kristal KI → 25mL
Aquabidest (Lar.KI)
12,7gkristalI2 → Lar.KI→ad1000mLAquabidest
|
3
|
Na2S2O3 0,1 N
|
9,9268 g kristal Na2S203→400mL
Aquabidest
|
4
|
larutanAmilum1%
|
Ig amilum → 100mLAquades
|
5
|
KI 10%
|
50g Kristal KI → ad 500mL
aquadest
|
6
|
H2SO4 10%
|
1,031mL H2SO4 → ad 100mL
Aquabides
|
Standarisasi
larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3 0,1 N
Standarisasi
larutan I2 dengan larutan standar Na2S2O3 0,03 N
Penetapan
kadar Vitamin C dalam larutan dengan larutan Iodium standar
4.
Hasil
dan pembahasan
a.
Hasil
Metode Spektrofotometri UV-Vis
Konsentrasi
standar Vit C
Konsentrasi
|
Absorbansi
|
Panjang gelombang Max
|
0 ppm
|
0 nm
|
0 nm
|
4 ppm
|
0,852nm
|
264 nm
|
8 ppm
|
1,785nm
|
264 nm
|
12 ppm
|
2,625nm
|
265 nm
|
16 ppm
|
3,414nm
|
267 nm
|
Dari hasil perhitungan persamaan regresi
kurva diperoleh persamaan garis y = 0.215x + 0.015 dengan koefisien korelasi
(r) sebesar 0,999. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi
yang positif antara kadar dan serapan. Artinya, dengan meningkatnya
konsentrasi, maka absorbansi juga akan meningkat. Hal ini berarti bahwa
terdapat 99,9% data yang memiliki hubungan linier.
Pada penentuan uji sampel dilakukan dengan
cara dipreparasi mangga yang akan diteliti. Setelah itu filtrat yang terbentuk
dibaca pada alat spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum yang
didapat yaitu 267 nm. Setelah dibaca
dengan menggunakan alat spektrofotometri UVVis maka mangga dodol memiliki
absorbansi sebesar 0,1857 nm dan kandungan vitamin C yang terkandung dalam
mangga dodol yaitu 15,88 g/100g.
b.
Hasil
metode Iodometri
Sampai titik akhir titrasi, mangga dodol
membutuhkan volume sebanyak 22,3 ml sehingga larutan berubah menjadi warna
biru. Warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan bahwa
proses titrasi telah mencapai titik akhir. Setelah dihitung, kadar vitamin C
yang terdapat dalam larutan sampel mangga dodol yaitu 3,5 g/100g.
5.
Kesimpulan
a.
Hasil
yang didapat dengan metode spektrofotometri UV-Vis yaitu mangga dodol sebanyak
15,88 g/100g. Sedangkan hasil pada metode iodimetri yaitu mangga dodol sebanyak
3,5 mg/100g.
b.
Hasil
metode spektrofotometri UV-Vis lebih besar daripada hasil dengan menggunakan
metode iodimetri. Jadi terdapat
perbedaan yang nyata antara metode spektrofotometri UV-Vis dengan metode
iodimetri.
Daftar pustaka
Soal Analisa Bahan Pangan
1.
Jelaskan
perbedaan iodometri dan iodimetri?
Jawab :
Iodometri
|
Iodimetri
|
Termasuk kedalam Reduktometri
|
Termasuk kedalam Oksidimetri
|
Larutan Na2S2O3
(Tio) sebagai penitar (Titran)
|
Larutan I2 sebagai
Penitar (Titran)
|
Penambahan Indikator Kanji disaat mendekati
titik akhir.
|
Penambahan Indikator kanji saat awal
penitaran
|
Termasuk kedalam Titrasi tidak langsung
|
Termasuk kedalam Titrasi langsung
|
Oksidator sebagai titrat
|
Reduktor sebagai titrat
|
Titrasi dalam suasana asam
|
Titrasi dalam suasana sedikit basa/netral
|
Penambahan KI sebagai zat penambah
|
Penambahan NaHCO3 sebagai zat
penambah
|
Titran sebagai reduktor
|
Titran sebagai oksidator
|
Selain itu juga terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan dari metode iodimetri yaitu sebagai berikut :
Kelebihan :
(a)
Penitaran berlangsung lebih cepat karena
titrat dan titran langsung bereaksi.
(b)
Penambahan kanji diawal titrasi.
(c)
Warna titik akhir lebih mudah teramati dari
tidak berwarna menjadi biru.
Kekurangan :
(a)
Penitarnya mudah terurai oleh cahaya sehingga
preparasi contoh harus dilakukan terlebih dahulu.
(b)
Pada saat titrasi dikhawatirkan kehilangan ion
iod.
(c)
Dalam keadaan asam, larutan iod dapat
dioksidasi oleh udara
2.
Jelaskan
prosedur iodometri dan iodimetri?
Jawab :
Iodimetri merupakan metode titrasi atau
volumetri yang pada penentuan atau penetapan berdasar pada jumlah I2 (Iodium)
yang bereaksi dengan sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel atau
terbentuk dari hasil reaksi antara sampel dengan ion iodide (I).
Iodometri adalah suatu metode
titrasi tidak langsung dimana titrasi menggunakan larutan standar Na2S2O3 sebagai
titran, yang berperan sebagai reduktor. KI digunakan sebagai penyedia iodium
dan iodida, dan digunakan larutan kanji atau amilum sebagai indikator
3.
Reagent
apa yang digunakanpada 2 metode tersebut?
Jawab :
Natrium
tiosulfat sebagai titran
4.
Reagen
apa yang perlu dibakukan dan jelaskan alasannya?
Jawab :
Reagen
yang dibakukan adalah natrium tioshianat (Na2s2O3)
A. Pembakuan
larutan Na2S2O3 dengan larutan baku KIO3
Dengan
teliti ditimbang 0,35 gram KIO3 dilarutkan dalam akuades kemudian
memasukan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 ml
Sampai
batas diencerkan, dipipet 25 ml larutan baku KIO3 dan dimasukan dalam
Erlenmeyer
2
ml H2SO4 2 N dan 10 ml KI 10 %, ditambahkan kemudian dikocok. Larutan ini
dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 sampai larutan berwarna kuning muda.
Dengan
akuades 25 ml diencerkan dan ditambahkan dengan 4 ml larutan amilum 10 %,
titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.
5.
Jelaskan
fungsi Vit C dalam bahan pangan?
Jawab :
Vitamin
C biasanya dikenal sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh, yang dapat
melindungi tubuh dari radikal bebas. Tetapi, selain bermanfaat bagi tubuh
vitamin C juga merupakan salah satu BTP pada makanan. Vitamin C merupakan
antioksidan alami dan terdaftar dalam perKBPOM No 38 Tahun 2013 tentang Batas
Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Antioksidan. Maksud dari antioksidan
alami adalah senyawa yang dapat menunda pembentukan atau memperlambat oksidasi
lemak dalam makanan dan senyawa tersebut secara natural terdapat dialam.
Seperti yang kita ketahui vitamin C secara alami terdapat dalam berbagai jenis
buah buahan dan sayuran.
0 komentar:
Post a Comment